menitik-nitik darah berjejer pekat kusam
bertaut isi dan urat kasar halus saling bertindan
roma terselit daging tulang bercerakah senjah
darah bugar mata bundar sempar menyasar
bantu
kata mereka
buntu
kata kami
jelepuk bukan tertuil malah besi harus cair
tuang dalam serpih otak membeku jadi batu
tersiat terkoyak terabak tercampak tersepak
suasana hingar terkadang diam terkedang
sana sana
kata mereka
sini sini
kata kami
sakitnya ya ampun bercekak saling membanting
arah terang mana berkepak yang utuh
perlahan kaki di dada kemudian di kepala
tertarik di halkum tersentak berhimpun
dengan satu nafas ahadun ahadun
berhambur percikan kotor berpecah pecah
tepat di atas langit biru mulai hitam
terlihat mainan ketika kecil
terpandang berarak diapit direnjis
terbayang si bongsu mungil tersenyum
mana mana?
kata mereka
mana mana?
kata kami
Sep 25, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
skali lg aku x phm
=(
nape aku pyh nk hadam puisi ko ni?
waaaaa
[b]y [y]oung lady:
bace sambil makan bubur.. senang hadam.. hehehehe
Post a Comment